Sabtu, 21 Oktober 2017

Metodologi Pekerjaan Pasangan Batu Belah

Pekerjaan Pasangan Batu Belah dibedakan



Metodologi pelaksanaan pekerjaan pasangan batu merupakan salah satu item pekerjaan yang berdiri sendiri dan harus dipisahkan dari pekerjaan induknya seperti pekerjaan pondasi menerus dengan batu belah, pekerjaan lining, pekerjaan saluran drainase maupun pekerjaan TPT. Pada Pekerjaan pondasi menerus terdapat beberapa item pekerjaan yang menunjang sebuah bangunan pondasi, yaitu pekerjaan galian, pekerjaan urugan tanah, pekerjaan urugan pasir bawah pondasi, pekerjaan lantai kerja atau pekerjaan batu kosong dan pekerjaan pasangan batu dengan mortar.

Perbedaan antara pekerjaan pasangan batu untuk fungsi struktur dan fungsi non struktur terletak pada jenis bahan dan komposisi mortar yang digunakan. Dengan demikian, tahapan pelaksanaan pekerjaan memiliki alur yang sama.

Pekerjaan Pasangan Batu Kosong bukan untuk pengisi bronjong memiliki fungsi yang sama dengan fungsi lantai kerja. Pasangan batu kosong bukan untuk pengisi bronjong dilakukan setelah pekerjaan urugan pasir selesai dikerjakan sesuai gambar kerja, baik elevasi, ketebalan dan sebagainya. Metodologi pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kosong bukan untuk pengisi bronjong diuraikan sebagai berikut :

Secara umum Metode pelaksanaan pekerjaan Pasangan Batu / Pondasi Batu Belah / Pasangan Batu dengan Mortar secara manual, diuraikan sebagai berikut :

1. Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar / Pondasi Batu Belah
2. Volume Pekerjaan  : Sesuai RAB
3. Waktu Pengerjaan  : Sesuai dengan Volume dibagi Kapasitas Kerja dibagi satuan waktu
4. Waktu Pelaksanaan  : Sesuai Jadwal Pelaksanaan
5. Lingkup Pekerjaan  : Pasangan Batu belah dan diberi campuran Mortar.
6. Tenaga Kerja   :
Pekerja sebanyak  …. orang
Tukang sebanyak  …. orang
Kepala Tukang sebanyak  …. orang
Mandor sebanyak  …. orang
7.  Bahan   :  (sesuai AHSP)
Batu Belah/Batu Kali  Jumlah : .......... M3
Portland Cement  Jumlah : .......... Kg
Pasir Pasang Jumlah : .......... M3
8.  Peralatan  : 
a Alat Bantu Kerja Tukang Batu (Cangkul, pengki, sekop, pengki)
9.  Spesifikasi Teknis / Standar Teknis : 
a Dimensi Sesuai Gambar Kerja
b Dilakukan secara manual
c Dilakukan Siang hari, tidak hujan
d Bahan
1.    Batu Belah
Batu untuk pasangan batu kosong harus bersudut tajam, memiliki dimensi minimum 150 mm
atau sesuai instruksi direksi/konsultan pengawas.
2.    Portland cement 
SNI 15-2049-2004 :  Semen portland 
SNI 15-7064-2004 :  Semen portland komposit.
SNI 15-0302-2004 : Semen Portland Pozzolan
3.    Pasir
SNI 03-6820-2002 Spesifikasi  agregat   halus   untuk  pekerjaan   adukan   dan plesteran
dengan bahan dasar semen.
SNI 03-2816-1992 :  Metode  pengujian  kotoran  organik  dalam  pasir  untuk campuran
mortar dan beton.
Pasir  bebas dari bahan organik dan tanah lempung 
e Spesi Campuran
Campuran Semen : Pasir sesuai dengan Persyaratan pada RKS, misalnya 1 PC : 3 PP dsb 
10. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan/Urutan Pengerjaan
a. Persiapan
 i. Gambar Kerja (shop Drawing) Telah disetujui direksi
ii. Galian untuk pasangan batu sudah siap sesuai dengan gambar dan bebas dari sampah dan
tidak tergenang air.
iii. Landasan untuk pasangan Batu berupa lantai kerja atau aanstamping sudah selesai dan
 dinyatakan layak.
iv. Bahan yang digunakan sudah disetujui direksi/konsultan pengawas baik kualitas maupun
ukuran.
v. Pasang Rambu-rambu keselamatan dan pita pengaman/batas area kerja
vi. Alat kerja layak digunakan dan kondisi pekerja layak untuk melakukan pekerjaan
vii. Gunakan APD
b. Pengerjaan
 i. Tempatkan batu yang akan dipasang disamping galian pasangan batu. Pastikan material
tidak menyebabkan longsor ke dalam galian.
ii. Pasang benang untuk mengatur ketinggian dan kelandaian pasangan batu agar diperoleh
hasil yang sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam gambar kerja.
iii. Buat Job mix untuk campuran mortar sesuai dengan persyaratan dalam RKS.
iv. Siapkan Adukan Mortar yang akan dipasang sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi
teknis. Pembuatan adukan dilakukan secara manual sesuai dengan spesi yang disyaratkan. 
v. Pasang Batu mulai dari dari salah satu sisi menuju ke sisi yang lain secara melintang
kemudian memanjang atau sesuai tingkat kemudahan pelaksanaan pekerjaan. 
vi. Pasangan batu dimulai dari sisi yang lebih rendah kearah yang lebih tinggi agar tidak
terjadi longsor atau pasangan batu menjadi roboh.
vii. Pasang campuran mortar pada landasan pasangan batu, kemudian pasang batu diatasnya.
Isikan adukan mortar pada sela-sela batu dan Pastikan pasangan batu saling mengunci satu
sama lain, jika diperlukan, tambahkan batu dengan ukuran yang lebih kecil.
viii. Ratakan Permukaan pasangan batu, baik disamping maupun di bagian atas.
  
c.  Pemeriksaan/pengakhiran
 i. Dimensi dan kemiringan Pasangan batu belah harus sesuai dengan gambar kerja. 
ii. Buat Catatan dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan
11.   Aspek K3
a.      Rambu-rambu keselamatan
b.      Instruksi Kerja pasangan batu agar terhindar dari kecelakaan kerja seperti :
      Terhimpit atau tertimpa batu, terluka akibat tergores batu, terluka akibat terkena alat
   bantu kerja, terjatuh akibat tersandung batu.
c.      APD : Sarung Tangan, sepatu boot (Rubber Shoes), Helm, Rompi
d.      Tersedia Perlengkapak P3K dilokasi pekerjaan
12.   Aspek Lingkungan Hidup / AMDAL/UKL-UPL Konstruksi
       Tidak ada















Tidak ada komentar:

Posting Komentar