METODOLOGI
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Pekerjaan
|
:
|
Pembangunan Jalan Ciandam
|
Lokasi/Wilayah
|
:
|
Kota Sukabumi
|
Gambaran Umum Pekerjaan
a. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Jalan
Ciandam berdasarkan gambar rencana berada di Desa cibeureum hilir, Kecamatan Cibeureum
Kota Sukabumi. Gambar Citra Lokasi Pekerjaan sebagai berikut
Karakteristik Wilayah
Lokasi Pekerjaan merupakan dataran dengan kelerengan rendah dan berada di kawasan Perkotaan sehingga Aksesibilitas menuju
lokasi pekerjaan sangat mudah.
a. Substansi Pekerjaan
Sesuai dengan nama Pekerjaan yaitu Pembangunan Jalan Ciandam, substansi pekerjaan adalah pekerjaan konstruksi jalan. Rincian pekerjaan didasarkan Bill of Quantity atau Daftar Kuantitas yang tertuang dokumen pengadaan akan mengacu pada ketentuan tentang Harga Satuan Pekerjaan Bidang Bina Marga. Berdasarkan kuantitas atau volume pekerjaan, Rincian pekerjaan dikelompokkan ke dalam pekerjaan Pokok dan Pekerjaan Minor/Penunjang. Pekerjaan Pokok terdiri dari Pekerjaan Drainase, Pekerjaan pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan, dan Pekerjaan Aspal. Rincian Pekerjaan Pokok dituangkan pada Tabel berikut :
No. Mata Pembayaran
|
Uraian
|
Satuan
|
Volume
|
DIVISI II - DRAINASE
|
|||
2,2
|
Pasangan batu dengan mortar
|
M3
|
41,71
|
2.2 (5)
|
Pasangan Plesteran Ad. 1 PC : 4 Psr
|
M2
|
48,50
|
2.2 (6)
|
Pasangan Siaran Batu Muka Ad. 1 PC : 2 Psr
|
M2
|
67,90
|
2.3 (12)
|
Beton K250 untuk struktur drainase
|
M3
|
2,88
|
2.3 (13)
|
Baja tulangan untuk struktur drainase
|
Kg
|
339,84
|
DIVISI III - PEKERJAAN
TANAH
|
|||
3.1 (1a)
|
Galian biasa
|
M3
|
432,90
|
DIVISI VI - PELEBARAN
PERKERASAN DAN BAHU JALAN
|
|||
4.2 (1)
|
Lapis pondasi agregat kelas A
|
M3
|
91,25
|
4.2 (15)
|
Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal
|
M3
|
182,50
|
4.2 (16)
|
Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
|
M3
|
91,25
|
DIVISI VI - PERKERASAN
ASPAL
|
|||
6.1 (1) (b)
|
Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi
|
Liter
|
174,18
|
6.1 (2) (b)
|
Lapis Perekat - Aspal Emulsi
|
Liter
|
540,00
|
6.3 (3a)
|
Lataston lapis aus (HRS-WC)
|
Ton
|
120,42
|
6.3 (6c)
|
Laston lapis Perata (AC-BC(L))
|
Ton
|
49,14
|
Sedangkan Pekerjaan minor / Pekerjaan Penunjang dan Pekerjaan pendukung dituangkan pada Tabel berikut :
No. Mata Pembayaran
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
DIVISI
I - UMUM
|
|||
1,2
|
Mobilisasi
|
Ls
|
1,00
|
1,8
|
Pemeliharaan dan Pengaturan Lalu Lintas
|
Ls
|
1,00
|
DIVISI
III - PEKERJAAN TANAH
|
|||
3.1 (7)
|
Galian perkerasan beraspal tanpa cold
milling machine
|
M3
|
36,00
|
DIVISI
V - PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
|
|||
5.1 (1)
|
Lapis pondasi agregat kelas A
|
M3
|
15,86
|
b. Gambar Teknis
Gambar teknis terdiri 2 bagian, yaitu gambar Situasi dan Gambar Tipikal. Gambar Situasi memberi informasi mengenai Titik Awal dan Titik Akhir pekerjaan serta dimensi bangunan Jalan. Sedangkan Gambar tipikal memberi informasi potongan melintang Jalan dan beserta lapisan-lapisan yang digunakan pada perkesaan Jalan atau lebih dikenal dengan sebutan cross Section. Gambar Rencana yang merupakan dasar bagi pembuatan gambar kerja ditunjukkan pada bagian akhir dokumen teknis ini.
c. Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
Untuk memperoleh Hasil pekerjaan yang tepat waktu dan tepat mutu, urutan Pelaksanaan pekerjaan harus diatur dengan baik. Pengaturan urutan pekerjaan diperlukan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan secara simultan/berkesinambungan maupun pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan secara parallel/berbarengan. Berdasarkan Substansi Pekerjaan urutan Pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan jenis pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut ::
1. Mobilisasi
2. Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas
3. Pekerjaan Galian
Biasa
4. Pekerjaan Drainase
5. Pekerjaan Perkerasan
dan Bahu Jalan
6. Pekerjaan Galian perkerasan
beraspal tanpa cold milling machine
7. Lapis pondasi agregat
kelas A
8. Pekerjaan Aspal
Pada diagram tersebut ditunjukkan bahwa pekerjaan baja tulangan untuk struktur drainase dilakukan secara paralel pemasangan plesteran. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses penyelesaian pekerjaan sehingga jangka waktu penyelesaian pekerjaan sesuai dengan alokasi waktu yang dipersyaratkan.
d. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Metode pelaksanaan disusun mengacu pada substansi pekerjaan dan spesifikasi
teknis yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan. Uraian metode Pekerjaan disusun berdasarkan
urutan mata pembayaran pada spesifikasi teknis tersebut.
1.
Lataston
lapis aus (HRS-WC)
Persiapan
·
Sebelum dimulai permukaan jalan yang
akan di layer harus dibersihkan terlebih dulu dengan compressor agar bersih dari
debu dan kotoran / benda benda asing. Kotoran yang belum terangkat dapat
dibersihkan dengan alat bantu.
·
Kesiapan alat-alat paving dan alat
Bantu diperiksa kembali.
·
Lokasi penghamparan di marking terlebih dahulu dengan bantuan tali tambang
dan cat.
·
Sebelumnya diukur dan diketahui serta
disetujui oleh direksi.
·
Hotmix yang dipakai adalah campuran
aspal beton yang terdiri dari aggregate kasar, aggregate halus dan filler
serta aspal.
·
Aggregate yang terdiri dari beberapa
fraksi harus dicampur dengan perbandingan yang sesuai sehingga didapat
gradasi campuran yang diisyaratkan dalam spesifikasi yang ada di RKS.
Mengenai syarat-syarat campuran ini terdapat dalam RKS.
Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan lapis
perekat selesai. Cara kerjanya sebagai berikut :
a.
Sebelum
dimulai permukaan jalan yang akan dilayer harus dibersihkan terlebih dahulu
dengan compressor agar bersih dari debu dan kotorangan/benda asing. Bagian
yang belum terangkat dapat dibersihkan dengan alat bantu.
b.
AC – WC yang
dipakai adalah campuran aspal beton yang terdiri dari aggregate kasar,
aggregate halus dan filler serta aspal. Aggregate yang terdiri dari beberapa
fraksi harus dicampur dengan perbandingan yang sesuai sehingga didapat
gradasi campuran yang diisyaratkan dalam spesifiksi yang ada di rks. Jumlah
aspal yang diminta berkisar antara 5 sampai 6,5 persen berat agregat
kering. Mengenai syarat – syarat
campuran ini terdapat dalam RKS.
Pengangkutan
AC-WC diangkut dengan dump
truck ke lapangan. Bak dump truck yang digunakan untuk mengangkut campuran
harus rapat, bersih dan terbuat dari metal yang telah disemprotkan dengan air
sabun, fluel oil atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya aspal dengan
alas bak. Tiap dump truk harus dilengkapi dengan tutup terpal untuk
melindungi campuran dari pengaruh cuaca karena temperatur hotmix ini harus
tetap dijaga.
Penghamparan
setelah sampai dilapangan ,
temperatur harus berkisar antara 120 c – 135 c dan dituangkan kedalam hoper asphalt
finisher dengan cara : dump truck dalam posisi mundur berhenti +/- 15 cm
dimuka asphalt finisher, kemudian asphalt finisher menuju tempat dimana
roller bar menyentuh roda dump truck. Setelah itu dump truck mulai didorong
oleh mesin penghampar dan bergerak bersama sama sambil menuang campuran ke
dalam hoper dan dibentuk sesuai dengan kemiringan dan gambar dan RKS.
Pemadatan
Setelah campuran hotmix
digelar seusai dengan ketebalan di rks permukan harus segera diperksa untuk
mengawasi kerataan. Bentuk serta ketebalan nya. Apabila tidak sesuai maka harus segera
diperbaiki. Pemadatan dapat dilaksanakan apabila hamparan benar-benar dalam
kondisi yang dikehendaki serta disetujui oleh direksi. Pemadatan awal 6-8 ton
yang bekerja dibelakang alat penghampar sebayak +/- 4 lintasan dengan
kecepatan 3-4 km/jam. Setelah
pemadatan awal selesai, maka dilakukan pemadatan antar (intermediate rolling)
dengan mesin gilas roda karet (pneumatic tire roller). Pemadatan akhir
(finishing rolling) dikerjakan dengan mesin gilas tandem roller 8-10 ton
kecepatan antar 5-8 km/jam. Pemadatan finishing ini berakhir sampai alur –
alur roda bekas tire roller rata/ hilang. Pemadatan ini dimulai dari tepi dan
berangsur – angsur bergeser ke tengah dengan sejajar sejalan yang dijejak
roda dan harus saling menutup pada lebar yang cukup. Untuk mencegah butir –
butir campuran melekat pada roda mesin gilas maka roda tersebut harus selalu
dibasahi dengan air. Pemadatan ini harus kontinyu sampai batas temperatur
yang disyaratkan oleh RKS. Permukaan lapis harus halus dan rata berbentuk
sesuai dengan kemiringan yang disyaratkan. Apabila jalur yang sebelah sudah
selesai maka pengerjaan nya dipindahkan ke jalur bersisian.
Pemadatan
Setelah campuran Hotmix digelar sesuai
dengan ketebalan di RKS, permukaan harus segera diperiksa untuk mengawasi kerataan,
bentuk serta ketebalannya. Apabila tidak sesuai maka harus segera diperbaiki.
Pemadatan dapat dilaksanakan apabila hamparan benar-benar dalam kondisi yang
dikehendaki serta disetujui oleh Direksi. Pemadatan awal dengan tandem roller
6-8 ton yang bekerja dibelakang alat penghampar sebanyak + 4 lintasan dengan
kecepatan 3-4 km / jam. suhu 1100C
~ 1350C atau sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Setelah pemadatan awal selesai, maka
dilakukan pemadatan antara (intermediate rolling) dengan mesin gilas roda
karet (Pneumatic Tire Roller). pada suhu 95 0 C ~ 110 0 C
atau sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Pemadatan
akhir (Finishing Rolling)
dikerjakan dengan mesin
gilas Tandem Roller 8-10 ton, kecepatan antar 3 - 4 km/jam pada
suhu 80 0 C ~ 95 0 C
atau sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan,
Pemadatan finishing ini berakhir sampai
alur-alur roda bekas Tire Roller rata/hilang. Pemadatan ini dimulai dari tepi
dan berangsur-angsur bergeser ke tengah dengan sejajar as jalan yang dijejak
roda dan harus saling menutup pada lebar yang cukup. Untuk mencegah butir-butir campuran melekat
pada roda mesin gilas maka roda tersebut harus selalu dibasahi dengan air. Pemadatan ini harus kontinyu sampai batas
temperatur yang diisyaratkan oleh RKS. Permukaan lapisan harus halus dan rata
berbentuk sesuai dengan kemiringan yang diisyaratkan. Apabila jalur yang sebelah sudah selesai
maka pengerjaannya dipindah ke jalur yang bersisian.
|
2.
Laston
lapis Perata (AC-BC(L))
Campuran laston ini terdiri dari agregat dan aspalt. Agregat
yang terdiri dari beberapa faksi harus dicampur dengan
perbandingan yang sesuai
sehingga didapatkan gradasi
campuran yang dipersyaratkan
dalam spesifikasi.
Terhadap agregat ini ditambahkan asphalt dalam jumlah tertentu
sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi ini. Urutan Kerja sebagai berikut:
• Menggunakan alat
berat (cara mekanik)
• Sebelum penghamparan lapis
pondasi bawah Aggregat
B sudah dilapisi
Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair
• Campuran AC- BC (L) dari AMP dimuat ke dalam
Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan,
• Campuran AC- BC (L) dihampar dan dipadatkan
dengan Tandem Roller & Pneumatic Tire Roller.
• Selama
pemadatan, sekelompok pekerja
akan merapikan
tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu
|
e. Jangka Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Sesuai dengan dokumen pengadaan, jangka waktu penyelesaian pekerjaan sampai dengan serah terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO) adalah selama 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender atau setara dengan 17 (Tujuh Belas) minggu.
Berdasarkan alokasi waktu yang disediakan tersebut disusun jadwal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan bobot masing-masing item pekerjaan. Jadwal Pelaksanaan ditampilkan pada Diagram berikut :
a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar