Pekerjaan bangunan gedung umumnya dibagi dalam beberapa sub-bidang pekerjaan, yaitu pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, dan pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Masing-masing sub-bidang pekerjaan dapat terdiri beberapa sub sub-bidang pekerjaan tergantung kebutuhan dan lingkup pekerjaan. Pekerjaan struktur sering dibagi menjadi pekerjaan struktur bawah dan pekerjaan struktur atas.
Secara sederhana pekerjaan struktur terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu pekerjaan pembesian (tulangan beton), pekerjaan beton (Cor beton), dan pekerjaan bekisting. Pekerjaan beton struktur baik pembesian maupun kualitas dan kuantitas beton dihitung melalui metode perhitungan khusus, meskipun untuk bangunan sederhana hanya dilakukan pendekatan saja atau menggunakan kaidah-kaidah yang umum.
Pekerjaan bekisting sampai saat belum mendapat perhatian secara optimal. Sejatinya, bekisting merupakan salah satu komponen yang dapat menyebabkan kegagalan bangunan. Bekisting adalah cetakan sementara di mana beton basah ditempatkan untuk mencapai bentuk yang diinginkan dengan kekuatan tertentu. Komponen biaya bekisting relatif terhadap bagian beton struktur dapat mencapai 50% dari total biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan beton. Contohnya, pada pembuatan 1 m3 kolom struktur ukuran 30 x 30 menggunakan beton sitemix K-225, besi 8d16 dan d10-150 dibutuhkan :
- Beton sebanyak 1 M3- Besi Tulangan 191,7 Kg
- Bekisting 13,33 M2
Dari Analisa Harga satuan diperoleh harga-harga ;
- 1 M3 beton K-225 = 1.187.660,-
- 1 Kg besi tulangan = 13.340,-
- 1 M2 Bekisting = 376.800,-
Total biaya untuk masing-masing komponen adalah
- Beton 1.187.660 setara dengan 18,98 % total biaya
- Besi tulangan 2.557.278 setara dengan 40,87 % total biaya
- Bekisting (asumsi 2 kali Pemakaian) 2.511.937 setara dengan 40,15 % total biaya
Umumnya, ada berbagai beban yang bekerja pada bekisting. Beban vertikal adalah merupakan beban paling signifikan yang bekerja pada bekisting, Hal ini disebakan oleh beratnya bekisting sendiri dan beton cor ditambah beban hidup pekerja di samping peralatan mereka. Selain itu, faktor tekanan internal pada beton basah menambah beban vertikal pada bekisting.
Beban dan tekanan dialami pada bekisting terdiri dari :
- Beban vertikal
Beban Vertikal terdiri dari beban mati dan beban hidup. Beban mati diantaranya adalah beban bekisting itu sendiri, beban baja tulangan, dan beton yang baru dituangkan. Sedangkan beban hidup diantarnya adalah berat pekerja, peralatan seperti Vibrator, dan alat bantu. Dalam ACI 347-04 ditentukan besarnya beban hidup dan mati dalam perencanaan bekisting tidak boleh kurang dari 4,8 kPa
- Tekanan lateral beton
Beban lateral ditimbulkan oleh tingkat penempatan, suhu beton, dan friksi internal.
- Beban horisontal
Beban horisontal dihasilkan dari kekuatan seperti angin, penimbunan beton, peralatan yang mulai dan berhenti, dan kemiringan penahan (supports).
- Beban lainnya/khusus
Beban dapat timbul pada kondisi konstruksi yang tidak biasa seperti penguatan beban terkonsentrasi, penempatan beton yang tidak simetris, dampak beton yang diangkut mesin, pengangkatan, beban penanganan bekisting.Dengan demikian pekerjaan bekisting, harus dimulai dari perancangan bekisting, penentuan bahan yang digunakan, dan pemasangannya.
Referensi
1. https://theconstructor.org/building/concrete-formwork-loads-pressure-calculations/14521/
2.Civil Engineering Dimension, Vol. 8, No. 1, 47–54, March 2006, SLAB FORMWORK DESIGN, Octavian George Ilinoiu (http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/civ/article/view/16380)